Sabtu, 09 Februari 2019

NCX NATURAL CRYSTAL X

Kategori Produk: Kesehatan, Perawatan Tubuh
Nama Produk: Natural Crystal X
Kode Produk: NCX
Isi/Berat: 1 buah
Harga: Rp. 200.000

NCX NASA Adalah nama kemasan terbaru dari NATURAL CRYSTAL X yang telah di ubah oleh PT.Natural Nusantara pada bulan mei 2018, produk crystal x yang selama ini banyak di minati para kaum wanita sebagai salah satu obat herbal (alami), dan sudah menyebar luas di seluruh wilayah indonesia maupun manca negara, Meskipun Adanya perubahan merek Namun Tidak mengurangi sedikitpun Kasiat dan kegunaannya.
Berikut Ciri Ciri Kemasan Baru NCX NASA :
Nama merk NCX dengan tulisan di bawahnya special crystal for women dengan warna emas
Nomor BPOM : POM NA 18171600045
Nomor Refistrasi : Reg.IDM000316377
Background kemasan hitam dengan watermark PT NATURAL NUSANTARA
Untuk segel dan hologram masih sama
NCX Nasa dirramu dari tumbuhan dan bahan organik yang mengandung sulfur,anti septik,minyak viniell,yang bermanfaat untuk menyembuhkan iritasi dan selaput vagina, membantu menghilangkan bau tidak sedap di vagina ,mencegah dan mengatasi keluhan keputihan,mengaktifkan dan melenturkan kembali selaput vagina, membantu menambah kepekaan vagina terhadap daya rangsang , membantu pencegahan terjadinya kanker yang berhubungan dengan alat reproduksi wanita.

Manfaat NCX NASA
Membasmi bakteri dan kuman di daerah kewanitaan
Membersihkan kerak atau kotoran pada vagina
Mencegah timbulnya berbagai kanker yang berbahaya pada daerah kewanitaan
Dapat melenturkan kembali selaput vagina
Mengobati gatal – gatal dan bau tak sedap

KOMPOSISI
Mineral Alam dan Extract Daun Sirih (Piper Betle Leaf Extract)
Mineral alam berupa daun sirih dan sulfur memiliki fungsi antiseptik, membunuh kuman, jamur, dan bakteri yang menyebabkan keputihan, mengeluarkan kotoran yang menempel pada dinding vagina, mencegah berkembangnya virus.
Ekstrak Rumput Laut (Gracilaria Verrucosa Extract)

CARA PAKAI NCX NASA DAN MANFAAT NCX NASA       
Rumput laut bermanfaat untuk memberikan nutrisi pada lapisan kulit epitel vagina sehingga menjadi lembut dan lebih peka.
Zat Viniel dari Daun Sisik Naga
Daun ini mengandung zat viniel yang berfungsi untuk melenturkan dan merapatkan vagina.
Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Barbadensis Extract)
Aloe vera menjadi salah satu bahan penyusun NCX NASA , yang menjadikan NCX lembut dan nyaman saat digunakan.

 Petunjuk Pemakaian
“BAGI YANG BELUM MENIKAH” : Rendam NCX dalam air suam – suam kuku selama 1 – 5 menit dan pakai untuk membersihkan /membasuh organ kewanitaan jika rajin dilakukan banyak manfaat yang didapat salah satunya adalah mengatasi keputihan yang terkadang sangat mengganggu.
“BAGI YANG SUDAH MENIKAH” : Basahi NCX NASA dengan air , kemudian masukkan ke miss V sedalam 4 cm dan putar selama 10 putaran (10 detik). keluarkan dan bersihkan dengan air. Satu batang NCX akan habis kira-kira selama 2 -3 Bulan Pemakaian teratur.

= CATATATAN=
” Untuk pengobatan NCX bisa dipakai 3x sehari, untuk perawatan dipakai 2x sehari setelah mandi, bisa juga dipakai sebelum berhubungan intim dengan suami.

Apakah NCX Halal?
NCX NASA telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI dan BPOM, sehingga halal untuk digunakan.

Efek Samping Pemakaian ?
Karena murni 100% herbal alami, NCX Asli Nasa dijamin tidak memiliki efek samping. Jika setelah pemakaian tidak ada reaksi apapun, berarti vagina Anda sehat, tetap gunakan secara teratur 2 sampai 3x seminggu untuk kebersihan vagina Anda.

Jika awal pemakaian terasa perih, pertanda vagina sedang terkena infeksi, lanjutkan pemakaian karena NCX mempunyai kandungan antibiotik alami yang bermanfaat untuk mengobati infeksi pada vagina. Setelah pemakaian 1-7 hari biasanya akan keluar kotoran dari vagina, bisa berupa cairan putih, cairan bening, seperti serpisah tisu basah, dan lain-lain. Ini bukti bahwa ternyata rongga vagina kotor dan perlu dibersihkan. Terus gunakan NCX NASA

PESTONA Pestisida Organik




PESTONA Pestisida Organik merupakan produk pertanian Nasa sebagai pengendali hama tanaman alami pada tanaman pangan dan hortikultura serta tanaman tahunan. Produk pengendali hama dari Natural Nusantara ini diproses dari hasil ekstraksi berbagai bahan alami yang mengandung bahan aktif yang merupakan pengendali hama dan penyakit alami. Zat aktif tersebut antara lain : Azadirachtin, Ricin (asam ricin), Polifenol, Alkaloid, Sitral, Eugenol, Annonain, Nikotin dan lain-lain.

Sifat PESTONA

  • Mudah terurai dialam sehingga tidak mencemari lingkungan
  • Relatif aman bagi manusia, hewan piaraan, serta musuh alami hama tanaman.
  • Tanaman/buah bebas residu kimia dan aman dikonsumsi.

Mekanisme Kerja PESTONA

PESTONA tidak membunuh hama secara cepat, tetapi berpengaruh pada daya makan, pertumbuhan, daya reproduksi, proses ganti kulit, hambatan pembentukan serangga dewasa, menghambat komunikasi seksual, penurunan daya tetas telur, dan menghambat pembentukan kitin. Selain itu berperan sebagai zat pemandul, mengganggu proses perkawinan serangga hama, menghambat peletakkan telur dan dapat bekerja secara kontak dan sistemik. PESTONA memiliki daya kerja dalam mengurangi nafsu makan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) atau mencegah OPT merusak tanaman lebih banyak, walaupun jarang menyebabkan kematian segera pada serangga/hama.

HAMA SASARAN PESTONA :

  • wereng, walang sangit, penggerek batang, belalang, kepik, thrips, tungau, ulat, Uret dan lain-lain.

CARA PEMAKAIAN PESTONA :

  • Larutkan 5 cc – 10 cc / 1 liter air (7-10 tutup/tangki). Aduk sampai merata.
  • Semprotkan/gemborkan pada tanaman yang terkena serangan hama secara merata.
  • Untuk hasil yang maksimal sebaiknya tanaman disemprot/digembor sesering mungkin, minimal 3 (tiga) kali penyemprotan/penggemborkan per musim.
  • Sebaiknya waktu penyemprotan/penggemborkan pada sore hari.

Jumat, 14 April 2017

Budidaya Terong NASA

PENDAHULUAN
Prospek budidaya tanaman terong makin baik untuk dikelola secara intensif dan komersial dalam skala agribisnis, namun hasil rata-ratanya masih rendah. Hal ini disebabkan bentuk kultur budidaya yang masih sampingan, belum memadainya informasi teknik budidaya di tingkat petani. PT. Natural Nusantara berusaha memberi alternatife solusi bagaimana teknik budidaya terong sehingga tercapai peningkatan produksi secara K-3, yaitu Kuantitas, Kualitas dan Kelestarian lingkungan.

SYARAT TUMBUH

  • Dapat tumbuh di dataran rendah tinggi
  • Suhu udara 22 - 30o C
  • Jenis tanah yang paling baik, jenis lempung berpasir, subur, kaya bahan organik, aerasi dan drainase baik dan pH antara 6,8-7,3
  • Sinar matahari harus cukup
  • Cocok ditanam musim kemarau


PEMBIBITAN

  • Rendamlah benih dalam air hangat kuku + POC NASA dosis 2 cc per liter selama 10 -15 menit
  • Bungkuslah benih dalam gulungan kain basah untuk diperam selama + 24 jam hingga nampak mulai berkecambah
  • Sebarkan benih di atas bedengan persemaian menurut barisan, jarak antar barisan 10-15 cm
  • Campurkan 1 pak Natural GLIO + 25-30 kg pupuk kandang halus diamkan seminggu, kemudian masukkan benih satu persatu ke polibag yang telah berisi campuran tanah dan pupuk kandang halus yang telah dicampur Natural GLIO tadi dengan perbandingan 2 : 1
  • Tutup benih tersebut dengan tanah tipis
  • Permukaan bedengan yang telah disemai benih ditutup dengan daun pisang
  • Setelah benih tampak berkecambah muncul, buka penutupnya
  • Siram persemaian pagi dan sore hari
  • Semprot POC NASA dosis 2-3 tutup per tangki setiap 7-10 hari sekali
  • Perhatikan serangan hama dan penyakit sejak di pembibitan
  • Bibit berumur 1-1,5 bulan atau berdaun empat helai siap dipindahtanamkan


PENGOLAHAN LAHAN

  • Bersihkan rumput liar (gulma) dari sekitar kebun.
  • Olah tanah dengan cangkul ataupun bajak sedalam 30-40 cm hingga gembur.
  • Buat bedengan selebar 100-120 cm, jarak antar bedengan 40-60 cm, ratakan permukaan bedengan.
  • Jika pH tanah rendah, tambahkan Dolomit.
  • Sebarkan pupuk kandang 15-20 ton / ha, campurkan merata dengan tanah. Akan lebih optimal jika ditambah SUPERNASA atau jika tidak ada pupuk kandang dapat diganti SUPERNASA 10-20 botol / ha dengan cara :

Alternatif 1 : satu botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 lt air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk untuk menyiram bedengan.
Alternatif 2 : setiap 1 gembor volume 10 liter air diberi 1 sendok peres makan SUPERNASA untuk menyiram + 10 m bedengan.


  • Sebarkan pupuk dasar dengan campuran ZA atau Urea 150 kg + TSP 250 kg per ha dicampur dengan tanah secara merata atau sekitar 10 gr campuran pupuk per lubang tanam.
  • Sebarkan Natural GLIO 1-2 sachet yang telah dicampur pupuk kandang 25-50 kg merata ke bedengan atau ke lubang tanam.
  • Jika pakai Mulsa plastic, tutup bedengan pada siang hari.
  • Biarkan selama seminggu sebelum tanam.
  • Buat lubang tanam dengan jarak 60x70 cm / 70x70 cm.


PENANAMAN

  • Waktu tanam yang baik musim kering
  • Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal
  • Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang dipadatkan
  • Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)


PENGAIRAN
Dilakukan rutin tiap hari, terutama pada fase awal pertumbuhan dan cuaca kering, dapat di-leb atau disiram dengan gembor

PENYULAMAN

  • Sulam tanaman yang pertumbuhannya tidak normal, mati atau terserang hama penyakit.
  • Penyulaman maksimal umur 15 hari.


PEMASANGAN AJIR (TURUS)

  • Lakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu (merusak) sistem perakaran.
  • Turus terbuat dari bilah bambu setinggi 80-100 cm dan lebar 2-4 cm
  • Tancapkan secara individu dekat batang.
  • Ikat batang atau cabang terong pada turus.


PENYIANGAN

  • Rumput liar atau gulma di sekitar tanaman disiangi atau dicabut
  • Penyiangan dilakukan pada umur 15 hari dan 60-75 hari setelah tanam


PEMUPUKAN
Jenis dan Dosis Pupuk Makro disesuaikan dengan jenis tanah, varietas dan kondisi daerah menurut acuan dinas pertanian setempat. Berikut salah satu alternatif :


Jenis Pupuk
Pemupukan Susulan (kg/ha)
Umur 15 hari
Umur 25 hari
Umur 35 hari
Umur 45 hari
Urea
75
75
75
75
SP-36
50
-
-
-
KCl
-
75
100
75


Pemupukan diletakan sejauh 20 cm dari batang tanaman sebanyak 10 gram campuran pupuk per tanaman secara tugal atau larikan ditutup tanah dan disiram atau pupuk dikocorkan sebanyak 3,5 gram per liter air, kocorkan larutan pupuk sebanyak 250 cc per tanaman.

Semprotkan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki setiap 1-2 minggu sekali

PEMANGKASAN ( PEREMPELAN )
Pangkas tunas-tunas liar yang tumbuh mulai dari ketiak daun pertama hingga bunga pertama juga dirempel untuk merangsang agar tunas-tunas baru dan bunga yang lebih produktif segera tumbuh

PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT

H A M A
1. Kumbang Daun (Epilachna spp.)
Gejala serangan adanya bekas gigitan pada permukaan daun sebelah bawah
Bila serangan berat dapat merusak semua jaringan daun dan tinggal tulang-tulang daun saja
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan kumbang, atur waktu tanam, pencegahan denganPESTONA atau PENTANA + AERO 810 setiap 1-2 minggu sekali.

2. Kutu Daun (Aphis spp.)
Menyerang dengan cara mengisap cairan sel, terutama pada bagian pucuk atau daun-daun masih muda
Daun tidak normal, keriput atau keriting atau menggulung
Sebagai vektor atau perantara virus
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, pencegahan semprot PENTANAAERO 810 atau Natural BVR setiap 1-2 minggu sekali.

3.Tungau ( Tetranynichus spp.)
Serangan hebat musim kemarau.
Menyerang dengan cara mengisap cairan sel tanaman, sehingga menimbulkan gejala bintik-bintik merah sampai kecoklat-coklatan atau hitam pada permukaan daun sebelah atas ataupun bawah.
Cara pengendalian sama seperti pada pengen dalian kutu daun.

4. Ulat Tanah ( Agrotis ipsilon Hufn.)
Bersifat polifag, aktif senja atau malam hari
Menyerang dengan cara memotong titik tumbuh tanaman yang masih muda, sehingga terkulai dan roboh
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan ulat, pencegahan siram atau semprotkan PESTONAatau PENTANA + AERO 810.

5.Ulat Grayak (Spodoptera litura, F.)
Bersifat polifag.
Menyerang dengan cara merusak (memakan) daun hingga berlubang-lubang.
Cara pengendalian; mengatur waktu tanam dan pergiliran tanaman, semprot dengan Natural VITURA.

6.Ulat Buah ( Helicoverpa armigera Hubn.)
Bersifat polifag, menyerang buah dengan cara menggigit dan melubanginya, sehingga bentuk buah tidak normal, dan mudah terserang penyakit busuk buah.
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnahkan buah terserang, lakukan pergiliran tanaman dan waktu tanam sanitasi kebun, pencegahan semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 setiap 1-2 minggu sekali

PENYAKIT
1. Layu Bakteri
Penyebab : bakteri Pseudomonas solanacearum
Bisa hidup lama dalam tanah
Serangan hebat pada temperatur cukup tinggi
Gejala serangan terjadi kelayuan seluruh tanaman secara mendadak

2. Busuk Buah
Penyebab : jamur Phytophthora sp., Phomopsis vexans, Phytium sp.
Gejala serangan adanya bercak-bercak coklat kebasahan pada buah sehingga buah busuk.

3. Bercak Daun
Penyebab : jamur Cercospora sp, Alternaria solani, Botrytis cinerea
Gejala bercak-bercak kelabu-kecoklatan atau hitam pada daun.

4. Antraknose
Penyebab : jamur Gloesporium melongena
Gejala bercak-bercak melekuk dan bulat pada buah lalu membesar berwarna coklat dengan titik-titik hitam

5.Busuk Leher akar
Penyebab ; Sclerotium rolfsii
Gejala pangkal batang membusuk berwarna coklat

6.Rebah Semai
Penyebab : Jamur Rhizoctonia solani dan Pythium spp.
Gejala batang bibit muda kebasah-basahan, mengkerut dan akhirnya roboh dan mati
Cara pengendalian Penyakit:
Tanam varietas tahan, atur jarak tanam dan pergiliran tanaman, perbaikan drainase, atur kelembaban dengan jarak tanam agak lebar, cabut dan buang tanaman sakit Rendam benih denganPOC NASA dosis 2 cc / lt + Natural GLIO dosis 1 gr/lt, Pencegahan sebarkan Natural GLIO yang telah dicampur pupuk kandang sebelum tanam ke lubang tanam.

Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki.

PEMANENAN

  • Buah pertama dapat dipetik setelah umur 3-4 bulan tergantung dari jenis varietas
  • Ciri-ciri buah siap panen adalah ukurannya telah maksimum dan masih muda.
  • Waktu yang paling tepat pagi atau sore hari.
  • Cara panen buah dipetik bersama tangkainya dengan tangan atau alat yang tajam.
  • Pemetikan buah berikutnya dilakukan rutin tiap 3-7 hari sekali dengan cara memilih buah yang sudah siap dipetik.

Kamis, 13 April 2017

Cara Pemeliharaan Bebek NASA

Dalam benak masyarakat (peternak), bebek adalah unggas tradisional, hidup di air dan perlu banyak air (seperti : sungai, kolam, selokan dan lain – lain), karena tradisional pakan juga seadanya atau adanya apa diberikan. Ini suatu anggapan (boleh disebut pemikiran) yang sangat keliru.

Bagaimanapun management teknis yang positip akan membawa perbaikan hasil yang korelatip juga positip. Karena selalu dianggap unggas tradisional maka usaha peternakan itik / bebek petelur tidak pernah mengalami kemajuan yang berarti.

Begitu juga para pelaku usaha (peternak) itik / bebek sangat jarang yang mengalami kemajuan mencolok secara ekonomi. Banyak terjadi di sentra – sentra daerah yang secara turun temurun, dalam kurun waktu yang sudah puluhan tahun, jarang ada peternak bebek yang sukses secara ekonomi. Kebanyakan usaha beternak itik / bebek hanya bisa dipakai untuk membiayai kehidupan sehari hari, sekolahkan anak, dan sedikit untuk membeli kemewahan materi seperti: sepeda motor, tv, hp dan lain – lain saja. Ini adalah kenyataan, padahal mereka sudah berusaha puluhan tahun dan turun temurun. Kenapa hal ini terjadi?

Coba dibandingkan dengan usaha peternakan unggas ayam ras (petelur & pedaging) begitu pesat’nya, begitu raksasa’nya, begitu kaya kayanya si peternak, hi-tech dan terintegrasi dengan sangat baik.

EGOISME PETERNAK BEBEK DAN SEBELAH MATA PEMERINTAH / PABRIKAN :

Sedikit agak menyindir, peternak itik secara umum ‘malas’ belajar, menggali informasi, melakukan percobaan – percobaan teknis yang membawa kemajuan usaha, mereka tidak / jarang mengenal yang namanya seminar, lokakarya, pelatihan dan lain – lain. Para peternak itik / bebek kalau ‘diajak’ maju selalu mengatakan ‘kita sudah beternak itik / bebek puluhan tahun ya begini ini yang terbaik dan benar’. Bila seseorang ingin beternak itik bebek selalu diawali ‘disini banyak bahan pakan limbah yang murah – murah’. Ini kata – kata yang benar tapi salah.

Pemerintah juga kurang memberi perhatian yang cukup pada peternak itik / bebek, sangat jarang dilakukan bimbingan, pelatihan dan lain sebaginya tentang perbaikan peningkatan management teknis beternak itik / bebek. Tapi pemerintah selalu mengatakan ‘peternak itu binaan kita’ dan akan pemerintah / dinas baru sibuk kalau akan ada lomba saja. Pabrikan juga memandang sebelah mata pada usaha peternakan itik / bebek, mungkin karena potensi pasar (populasi) kecil sedikit, tradisional, ngrepotin begitu.

MANAGEMENT TEKNIS MODEL BARU :

INOVASI BARU PERKANDANGAN :

A. Pada saat masa starter (umur 0 ~ 8 minggu) secara umum peternak sudah benar. Sistem box, pemanasan, pelebaran kandang dan seterunya. Setelah umur 3 (tiga) minggu secara umum juga sudah benar, sistem pemberian minum, halaman umbaran dan lain – lain sudah benar. Beberapa peternak sudah memberikan / membuatkan bak air, ember air, kolam mandi dan lain – lain, ini diperbolehkan.

B. Pada saat masa remaja / grower (umur 9 ~ 16 minggu), peternak masa – masa grower sering menyebut: seret, tapel / ngrebung, cemlokop, pepek / lengkap. Pada masa remaja ini ada 2 (dua) tipikal pemeliharaan sebagai berikut :

B.1. Pemeliharaan pengembaraan / Angon, biasa dilakukan mulai anak bebek umur 2 (dua) bulan. Anak bebek dibawa keluar daerah ke sentra – sentra pertanian terutama padi yg sedang musim panen. Anak bebek digembala (angon) diharapkan makan sisa sisa hasil panen yang tercecer di lahan sawah. Sistem ini dilakukan sampai bebek mulai bertelur pada usia sekitar 6 (enam bulan). Jadi masa gembala / angon bisa mencapai waktu skitar 4 bulan.

B.2. Pemeliharaan secara Intensip. Pasa sistem ini anak bebek tetap dikurung dikandangkan mulai umur 2 (dua) bulan sampai bebek remaja, dan sampai bertelur dan seterusnya. Pakan bersumber dari sediaan (beli) dengan formulasi dan jatah pemberian diatur sesuai dengan aturan yang berlaku (lihat pada tabel nutrisi pakan bebek). Pada sistem ini bebek remaja pada kandang disediakan halaman umbaran kolam air untuk minum dan mandi dan seterusnya. Dengan sistem intensip ini bebek remaja akan mengalami proses pendewasaan phisik dan hormonal secara stabil dan gradual. Sehingga pada saat bebek masuk umur 4,5 (empat setengah) bulan bebek sudah mulai belajar bertelur. (Karena secara berat badan sudah masuk masa dewasa kelamin).

Ada pertanyaan: bagus mana nanti (bebek dewasa produksi) apabila dibandingkan antara bebek DIGEMBALAKAN / ANGON vs bebek DIPELIHARA SECARA INTENSIP? (disana ada selisih rentang waktu sekitar 1.5 bulan). (akan dibahas secara detail oleh penulis pada materi tersendiri).

C. Masa produksi telur (LAYER), apabila asal bebek digembalakan mulai umur 6 (enam) bulan dan seterusnya dan apabila asal bebek dipelihara secara intensip mulai umur 4.5 ~ 5.0 bulan.

Kalau secara umum tradisional pemeliharaan seadanya, kandang, tempat minum seadanya, bahkan ada dipelihara di kolam2, di sungai dsb. Kadang kepanasan, kadang kehujanan, mandi-mandi dan lain – lain.

C.1. METODE BARU DENGAN HASIL BAGUS :

Jarang ‘dimengerti’ bahwa itik / bebek adalah unggas air, tapi DILARANG MAIN AIR setelah memasuki masa produksi telur. Sebab kalau itik ‘menemukan’ air baik mandi atau air hujan makan itik / bebek akan seperti menemukan HABITAT ASLI-nya sebagai unggas air, dan dia secara alamiah akan menurun produksi telur atau bahkan berhenti bertelur. Apalagi bulu itik / bebek sangat tebal, padahal dibawah bulu ada kelenjar minyak, sehingga apabila itik / bebek kena air atau mandi akan sangat lama mengeringkan tubuh dan tentunya akan banyak mengeluarkan energi yang percuma.

Metode baru yang terbukti sangat bagus adalah SISTEM KERING DAN TERKURUNG. Dalam sistem ini hal hal yang sangat penting diperhatikan dan dilakukan adalah :

C.1.a. Itik / bebek SAMA SEKALI TIDAK BOLEH MANDI, jadi pada kandang DILARANG ada kolam, ember, selokan atau apapun yang dimungkinkan oleh itik / bebek dipakai untuk mandi.

C.1.b. Itik / bebek SAMA SEKALI TIDAK BOLEH KEHUJANAN, jadi kandang diatur sedemikian rupa agar air hujan tidak masuk lewat atap atau mengalir kedalam kandang yang bisa membuat kandang jadi basah / becek dibuat main atau mandi itik / bebek. Apabila kandang di design ada halaman maka halaman tersebut harus diberi atap dari fiber plastik transparan, dengan asumsi air hujan tdk masuk kandang tapi bila terang sinar matahari masuk berlimpah ke dalam kandang.

C.1.c. Itik / bebek SAMA SEKALI TIDAK BOLEH KENA TAMPIAS AIR HUJAN. Jadi kandang dibuat sedemikian rupa sehingga apabila hujan angin labat, air hujan tidak masuk kedalam kandang. Hal ini bisa dicegah dengan memasang tirai plastik pada samping kandang yang bisa diatur naik pada saat siang / panas dan bisa diturunkan apabila hujan atau hawa dingin.

C.1.d. LANTAI LITTER TIDAK BOLEH BASAH / BECEK. Hal ini bisa diatasi secara mudah, begitu terlihat lantai basah bisa langsung ditutup ditambah dengan sekam.

CATATAN PENTING :

*). Itik / bebek boleh mandi-mandi, hujan-hujan, main air SELAMA MASA REMAJA. Begitu memasuki masa produksi telur itik / bebek DILARANG MAIN AIR, MANDI, KEHUJANAN, KENA TAMPIAS.

**). Apabila tempat minum itik / bebek berupa EMBER atau SELOKAN maka diatur sedemikian rupa agar HANYA KEPALA ITIK / BEBEK yang bisa masuk dalam tempat minum. Cara yang paling mudah adalah memberi penghalang dari anyaman bambu / kayu.

***). Kandang itik / bebek masa produksi harus diberi tambahan lampu penerangan yang cukup dengan intensitas 0.5 – 1.0 watt / m2 luas kandang. Lama penyinaran atau waktu pemberian adalah pagi mulai jam 04.00 ~ 06.00 wib & sore mulai jam 17.00 ~ 21.00 wib. Dengan catatan meski hari siang, apabila cuaca mendung atau hujan maka lampu penerangan harus dinyalakan.

****). Itik / bebek akan berproduksi telur lebih baik / lebih tinggi apabila situasi dalam kandang HANGAT dengan temperatur ideal 27 ~ 30*C.

C.2. KOLONI TERKURUNG :

Apabila pemeliharaan dengan sistem lantai litter / postal maka akan sangat bagus apabila diatur sebagai berikut :

C.2.a. Kepadatan area (density) adalah 6 ekor / m2 luasan. Dengan kepadatan ideal ini diharapkan itik / bebek bisa hidup dalam kondisi luasan yang nyaman.

C.2.b. Jumlah ekor itik / bebek dalam 1 (satu) kelompok atau disebut KOLONI semakin sedikit jumlah semakin bagus produksi telur. Jumlah koloni ideal adalah maksimal : 20 ~ 25 ekor / koloni. Dengan jumlah koloni ideal ini itik / bebek masih dalam batas adil dalam persaingan mendapatkan jatah pakan (merata).

C.3. METODA BATTERAY YANG PERLU DICOBA :

Apabila ayam ras petelur sudah pasti di batteray apabila masuk masa produksi telur, bagaimana dengan itik / bebek di batteray seperti ayam?. Dibeberapa tempat, beberapa peternak bebek di beberapa provinsi kita ajak ber’inovasi agar itik / bebek dikandangkan batteray. Asumsi ini dilakuka karena secara teoritis pada C.1 & C.2 masuk sekaligus. Hasil yang didapat ternyata PRODUKSI TELUR BAGUS. Tingkat persentase produksi bagus, lama produksi (tahap I) tercapai, kondisi itik / bebek juga sehat. Namun penulis akan meng’inovasikan lagi di beberapa peternak lagi selama 1 ~ 2 periode kedepan agar hipotesa (asumsi) ini betul layak di introduksikan ke peternak itik / bebek.

Demikian dijelaskan secara sistematis bahwa SISTEM KERING DAN TERKURUNG hasil jauh lebih bagus dari pada sistem TRADISIONAL. Semoga sistem yang diperkenalkan oleh penulis sedikit membawa ‘angin segar’ perubahan pada para peternak itik / bebek secara gradual berubah setahap demi setahap menjadi lebih maju dan modern. Met mencoba, met sukses. Kami siap ber’inovasi.

Amin!

Sabtu, 18 Maret 2017

Aero 810 Nasa





AERO-810 Nasa merupakan salah satu produk pestisida organik PT Natural Nusantara berupa perekat, perata, pembasah, terutama bagi pestisida (insektisida-fungisida-herbisida) dan juga untuk pupuk organik cair. AERO-810 tidak banyak membentuk buih atau busa, bersifat biodegradable dan akan terurai secara alami sehingga aman bagi kesehatan dan lingkungan.

Fungsi AERO 810 Nasa

  1. Meningkatkan daya kerja penyemprotan pestisida, pupuk dan hormon agar lebih efektif dengan cara melekatkan dan meratakan butiran semprot pada permukaan daun sehingga tidak mudah menetes atau hilang serta tercuci oleh air hujan.
  2. Menghemat penggunaan pestisida, pupuk organik maupun hormon karena lebih banyak dan lebih lama melekat atau diserap di daun.
  3. Meningkatkan daya kerja pestisida untuk hama berperisai dan yang kulitnya mengandung lapisan lilin.
  4. Membantu membersihkan alat semprot dan tidak mengakibatkan penyumbatan nosel.

MEKANISME KERJA AERO 810

AERO-810 adalah bahan pencampur pestisida (insektisida, fungisida, herbisida) atau pupuk cair agar tegangan permukaan air menjadi rendah sehingga pestisida/pupuk cair menyebar lebih rata, menempel lebih kuat dan meresap lebih cepat di daun.

Cara Pakai :
0,2 – 0,4 cc/liter atau 0,5 tutup/ tangki
Volume tutup + 10 cc
1 liter untuk + 5 – 6 ha/lahan
Bahan Aktif :
Polioksi Etilen Alkil Fenolic Ether 810 g/l

Natural Metilat Lem






Natural Metilat Lem perangkap lalat buah dari Natural Nusantara adalah perangkap alami yang berfungsi untuk menangkap lalat buah khususnya lalat jantan dan hewan pengganggu lainnya. Produk pertanian organik ini merupakan hasil ekstraksi tanaman Melaleuca brachteata yang bekerja dengan cara memberikan aroma untuk daya tarik lalat buah agar menghinggapi Metilat lem ini dan menempel pada perekat. Pada saat lalat buah sedang menghinggapi Metilat ini, maka si Lalat buah akan terjebak, sehingga usaha pengendalian lalat buah bisa tercapai dengan baik.


Cara Pemakaian Metilat Lem

  1. Sediakan botol bekas dan kayu sekitar 1,5 – 2,5 meter, oleskan metilat ini pada botol tersebut secara merata. Pasang botol tersebut pada kayu yang telah disediakan tadi.
  2. Tancapkan di sekitar kebun atau tanaman anda.
  3. Beberapa menit kemudian lalat buah pasti akan terperangkap.

Natural Pentana





Pentana merupakan salah satu alternatif pengendalian hama yang efektif, efisien dan ramah lingkungan. Dibuat dari saripati beberapa tumbuhan khusus dengan proses alami.

Keunggulan Pentana Nasa

  1. Merupakan pengendali hama organik
  2. Mengendalikan hama sasaran secara cepat
  3. Mudah diaplikasikan di lapangan
  4. Tidak membunuh musuh alami
  5. Tidak mencemari lingkungan
  6. Mudah terurai (biodegradable)

CARA PEMAKAIAN PENTANA

Campurkan 15 – 45 cc Pentana + 5 -10 cc Aero 810 + sedikit air dalam wadah, aduk rata, kemudian tuangkan ke tangki semprot dan tambah air hingga penuh.

CORRIN Pestisida Biologi






CORRIN adalah Pestisida Biologi atau Agens Hayati dari PT Natural Nusantara (NASA) berbasis bakteri Antagonis (Corynebacterium) yang sangat efektif untuk mengendalikan penyakit-penyakit utama pada tanaman padi dan sayuran.

Fungsi Utama Agens Hayati CORRIN

  • Mengendalikan penyakit Hawar Daun (HDB) atau penyakit Kresek pada padi yang disebabkan bakteri patogen Xamthomonas oryzae
  • Mengendalikan penyakit Hawar Daun Jingga yang disebabkan oleh Bacterial Red Stripe (BRS)
  • Mengendalikan penyakit Blast (Pyricularia Oryzae)
  • Mengendalikan penyakit Bercak Daun (Cercospora)
CORRIN dapat juga digunakan untuk mengendalikan penyakit-penyakit layu pada sayuran (Fusarium), Akar Gada pada kobis (Plasmodiophora brassicae) dan Layu pada pisang (Fusarium).

Cara Penggunaan CORRIN Pestisida Biologi

JENISDOSIS SERBUKDOSIS CAIRCARAWAKTU
Benih2-4 gr/lt5 cc/ltRendamSebelum semai
Padi2-4 gr/lt5 cc/ltSemprot14, 28 & 42 HST
Sayuran3-5 gr/lt5-10 cc/ltSemprot10-20 hari sekali
Keterangan:
  • Perendaman benih selama + 15 menit
  • Penyemprotan paling baik dilakukan sore hari
  • Dilarang untuk mencampur CORRIN dengan pestisida kimia
  • Sprayer dibersihkan dari sisa-sisa pestisida kimia sebelum digunakan

Comments system

Disqus Shortname